Telat Se-Jam

Harusnya hari ini hari terakhir gua jumpain bapak itu untuk verified kan proposal gua abis diperbaiki. Tapi apa daya, mata tak bisa diajak kompromi, kaget jam 7.30 malah gua lanjutin untuk mengejar mimpi dalam tidur. Terkaget karena mimpi gua bangun pukul 10.00, cuci muka, hisap rokok sebatang, terus mandi.


Dengan semangat tinggi gua sms temen buat jemput gua. Print 3 lembar proposal yang harus diperbaiki, terus gua lanjutin perjalanan menuju kampus tercinta (teraniaya kali yah). Sesampai di kampus gua malah shock ternyata bapak yang ingin gua temui baru saja pergi. Ada dosen yang baru meninggal dikunjungi beliau untuk takziyah. Oh god lagi-lagi gua gagal. Harusnya kalau hari ini gua jumpa, besok udah di accept tinggal nunggu keluar SK untuk dapat pembimbing.


Karena tak ingin terpuruk, gua putusin untuk menuju kantin. Jumpa teman malah. Shit, ngobrol seputar skripsi, judul ini itu, dan lain-lain. Sampai seputar video polisi Gorontalo menggila. Ketawa bahagia di kantin seakan kampus milik moyang bersama. Gua terhanyut dalam percakapan sampai lupa tujuan dan misi gua hari ini.


Jadi hari ini hari gagal gua sedunia. Kalau dihubungkan dengan si Udin Sedunia maka nasib hari gua jadi Sialuddin (nyambung ga sih??).


“tenenet…tenenet..”, hape gua bunyi.

“di mana lo?”, tanya orang seberang.

“kampus, sibuk dikit neh gua”, tanggap gua.

“jam 1 lo harus disini gua mau ke kantor imigrasi urus passport”, bentaknya.

“BAIKLAH KANCUTTT”, emosi semena-mena.

“TUuuuuuuuuut”, putus. *hening*


Oke sampai di sini aja pemirsa. Hari ini berita tidak dalam liputan bermakna. Sekedar info ga penting yang gua teriakin saja.



Wasalam..