Dunia maya dalam dua wajah

Ternyata menjadi orang lain itu susah. Saat kita ingin bereaksi dengan sikap asli kita itu menjadi tertahan karena pada dasarnya sifat yang ingin kita luapkan tersebut tidak berada pada jiwa yang kita punya.


Memiliki dua akun di dunia maya dengan dalih ingin menghibur atau mencari pola baru dalam berinternet emang sudah banyak dilakukan para-para onliner. Bahkan ada yang memiliki puluhan akun untuk membentuk sosok-sosok yang lain pada setiap akun yang dia punya.


Di sini gue berlakon dalam dua wajah. Akun yang satu nya adalah jelas punya asli gue, tapi satu nya lagi adalah penyamaran. Yang aneh nya pada akun kedua, gue harus berlagak seperti hantu yang memang berumur 10 tahun, gentayangan dan menceritakan setiap sisi-sisi kematian gue bagaimana. Merespon setiap mention followers dan itu harus gue lakuin setiap waktu. Ini asyik. Ini menyenangkan. Seperti bermain film saja. Hahahaha.


Tujuan gue buat akun hantu ini bukan lain karena tawaran yang punya akun tersebut. Gue ga kenal siapa, dia cuman bilang “lo mau ngga pakai akun ini? lo lebih cocok kayaknya”. Dan gue menerima dengan hati senang pikiran melayang (berlebihan setan!!).


Awalnya agak rumit. Karena belum bisa gue hayati cara hidup hantu. Kayak apa harus menjadi serem, cerita apa yang harus diceritakan, termasuk mengupdate status pun tak boleh berbau aktivitas manusia. Whuaaaaaaa lumayan berat.


Namun, lama-kelamaan ini menjadi semacam kecanduan. Malahan gue sampai lupa make akun asli gue sendiri. Lucu aja. Setiap follower punya pertanyaan yang sepertinya gue ini emang benar hantu dan mereka sedang berkomunikasi dengan gue. Hahahha norak banget gue ya.


Eniwei, gue menikmati dunia hantu ini. Thanks a lot buat followers yang setia memention. Siapa tau berkat kalian suatu saat gue bisa buat buku hohohoho.