Hari ini, gue dengan semangat sok 45 bangun cepet-cepet sekali. Sebenarnya gak cukup tidur karena akhir-akhir ini insomnia gue naik drastis. Tidur cuman 2 jam lebih doang. Kurang fit, itu jelas terlihat dari mata gue yang radaan mau nimpuk bumi.
Dan hari ini itu ada jadwal penting pastinya, yaitu ujian komprehensif yang sebagai syarat sah nya naik sidang nanti. Ini jelas seputar proses skripsi. Akhirnya ujian yang gue nanti-nanti tiba juga waktu nya. Senang sama nggak nya seimbang sih hihihihihi.
Posisi gue tadi itu lagi dikantin kampus. Nyicip nasi kucing bermenu telur dadar dan satu teh hangat. Hitung-hitung menunggu jam 9 untuk jadwal ujian, gue coba-coba pelajari soal yang ada dulu sambil buat konsep/kopean.
Tiba pukul 9 tepat, gue mulai ngerasain ada hal aneh yang terjadi. Gue terus pantauin pintu ruang yang sering disediakan untuk ujian ini. Tapi belum ada perubahan. Masih dalam posisi pintu tertutup dan tiada kesibukan. Tidak terlihat seperti ada ujian.
Oke gue mulai merasa ada yang ganjil. Bayarin makan dan minum dikantin, lalu gue tancep gas ke jurusan. Sampai di situ ada satu karyawan. Gue mulai menyapa.
"buk, ujiannya kok belum mulai?" tanya gue.
"lho kan uda senin kemarin." jawabnya.
"bukannya hari ini tanggal 5 buk?" ketus gue.
"iya, tapi ujian nya udah kemarin tanggal 3. coba kamu tanya bapak satu lagi." pungkasnya lagi.
Seperti kehujanan ludah bunglon. Seketika gue shock saat mata gue tertuju pada kertas pengumuman di pintu kantor jurusan tersebut. Iya tepat sekali. Tanggal 5 sudah dicoret dan diubah dengan tanggal 3. What the hell.
Tanpa nanya-nanya lagi, gue langsung nyari tempat parkiran motor. Pengen hilang secepatnya dari lokasi kampus. Sumpah rasanya ingin gue hanguskan itu kampus secepatnya. Kenapa tidak ada pemberitahuan via SMS? Padahal seluruh peserta ujiannya ada dimintai nomor handphone untuk pendaftarannya. Ini sakit sekali. Tega sungguh sungguh terlalu bejat.
Terdiam, terpaku, tersudut. Semalam gue susah tidur, bangun pagi-pagi banget, dan jadwal ujiannya sudah diubah dan dan dan itu 2 hari sebelumnya jadwal sebenarnya. Oke gue gak tau harus apa. Untuk saat ini gue gak mau nemuin bapak ibu kampret itu untuk minta penjelasan. Sumpah sekejap yang mood gue tadinya oke berubah jadi keok.
Terima kasih untuk hari ini, untuk cobaan ini, dan untuk semua nya. Semoga kampus kita terbakar seutuhnya. AMIN..