Dalam tiga hari ini gue dibuat kesel sama pertanyaan "lo gak nonton JB kun?". Demi apa coba gue harus tonton bocah berambut pirang nari-nari di atas panggung terus bersorak ala cilider dan histeris semacam kerasukan gunderomo (bapak gunderowo), terus pingsan-pingsan-an (syukur gak mati) dalem ratusan ribu penonton di dalem nya? Penting?
Sejauh ini gue memang bukan tipikal setan metropolitan yang menjunjung tinggi dan mengikuti setiap dunia hiburan. Bisa dikatakan gue adalah setan yang tidak berkesinambungan (apaan coba?). You know masa kecil gue yang suram mungkin itu penyebab prioriti nya. Entahlah.
Kalau ditanya "menurut lo gimana sih kun seputar JB manggung di Indonesia?". Gue bakal jawab biasa. Bisa biasa saja dan bisa sangat biasa saja. Kenapa? Pertama, JB itu hanya artis, punya kemampuan bersuara bagus dan pinter nyanyi sekaligus masih sangat muda, gue hanya bisa ngasih jempol dan dia hebat dan gue gak harus histeris hula hula kalo nonton dia. Kedua, dia hanya artis, sebatas artis, dan akan tetap c-u-m-a-n artis, so I dont want to be crazy people there yang teriak-teriak hingar bingar seperti macan gak makan 5 minggu. Serba biasa semua nya. Jadi bersantai lah.
Huahahahaha abis nulis ini gue rada deg-deg-an. Gimana klo tiba-tiba gue di datengin bilibibir terus demo-demo kuburan gue sambil bawa bensin dan siap membakar? Whuaaaaaaa help me.