Tadi, seperjalanan pulang kong kali kong sama temen di sebuah kafe, sepulangnya di jalan gue kepikiran sama judul ini. Gue kepo abis sama panggilan “qe” sebagai pengganti subjek pada “kamu/kau” dalam bahasa Indonesia itu. Sangking keponya, keluarlah niat jahat gue buat nulis di blog. Huhuhuhuy *diracunin*.
Panggilan aneh ini sering gue denger di area tempat tinggal sekarang. Karena sering mendengar pula, tanpa sadar gue sendiri memakai kata2 tersebut dalam sebuah adaptasi dengan orang-orang. Apakah ini kebetulan atau keajaiban, tanpa gue sengaja, pembawaan logat ini pun menjadi keenakan sendiri dalam berbicara.
Gue nggak berniat buruk sama kata ganti ini. Gue cuma pengen tahu banget siapa pemula/pencipta yang mengeluarkan undang-undang “qe” sebagai kata ganti pada subjek yang seharusnya adalah “kamu/kau”. Ya menurut gue, di kamus bahasa Indonesia bahkan yang dipelajari pada bahasa sebenarnya, hanya ada kata “kamu/kau” yang menjadi kata pengganti subjek. Nah, ini ada “qe”.
Who is “qe”? Should I know him more? *digampar sampai pingsan*
Berawal dari kepo ini pulalah gue pengen cari tahu. *yaiyalah, namanya juga kepo. Goblok*. Terus terang, sebelumnya gue belum punya pikiran buat mikirin asal muasal kata ganti tersebut. Otodidak aja sih tadi, pas kebetulan gue sama sepupu ngebahasin cara bicara ABG sekarang yang jauh dari kesadaran pemakaian kosa. Ada yang berlebihan, dan ada yang salah dalam memaknai sebuah kata. Macam-macam. Sampai ngakak gue.
Nggak usah muluk-muluk, bagi yang pernah dengar sekaligus memakai kata “qe” dalam komunikasi sehari-hari, gue mau nanya dong. Berikut pertanyaannya :
1. Siapa sih penemu kata “qe”?
2. Apakah kata “qe” diakui dalam bahasa nasional?
3. Jika mengganti “qe” dengan “kamu/kau”, apakah susah?
4. Tahun berapakah kata “qe” ini awal mula dipergunakan?
Sekian saja. Bagi yang membaca, give me an great answer, please. J